Perusahaan sekelas Google juga tidak luput dari ancaman tuntutan. Adalah Fairsearch, sebuah koalisi yang terdiri dari 17 perusahaan ternama dari Eropa, yang melayangkan ancaman tersebut. Menurutnya, Google sebagai mesin pencari melakukan tindakan yang tidak etis dan transparan. Hal ini dilayangkan kepada hasil pencarian mesin pencari Google yang dikatakan oleh Fairsearch bias dan cenderung menuntun kepada layanan lain yang dimiliki Google, bahkan memanipulasi hasil pencarian.
Tidak berhenti sampai disana, Android sebagai platform mobile binaan Google dituduh sebagai alat monopoli pasar mobile. Bukan tidak beralasan, dengan platform Android yang secara tidak langsung “membujuk” penggunanya untuk menggunakan layanan-layanan yang dimiliki Google, Android saat ini tengah menjadi platform sistem operasi mobile yang menduduki singgasana tertinggi di pasar internasional.
Sangat mungkin bahwa ancaman tersebut adalah buah kecemburuan terhadap Google yang memang mendominasi pasar mesin pencarian secara mobile (98% pemirsa!), namun hal ini bisa menjadi sentilan bagi kita para pengguna terlepas benar atau tidaknya tuduhan yang dilayangkan Fairsearch terhadap Google, seberapa besar kita bergantung dan percaya begitu saja terhadap layanan-layanan yang disediakan raksasa sekelas Google?
Sampai berita ini diturunkan, tidak ada berita mengenai tanggal sidang serta tanggapan apapun dari pihak Google.